aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
aku tenggelam dalam lautan luka dalam
aku tersesat dan tak tau arah jalan pulang
aku tanpamu, butiran debu....
dea mengulang-ulang bait tersebut , matanya nanar , menerawang jauh tentang saat itu
.....
KRINGGGGG
"buset , alarm gue pagi bener !! ganggu mimpi doang " teriak nanta
secepat kilat , kamar mandi gaduh , lemari berantakan , dapur korat karit , tibalah diluar rumah . nanta mengeluarkan sepeda motornya , tergesa gesa , dia memanasi mesin vario pgm-fi , berpacu dengan bu ni , guru paling killer yang pasti jam segini udah nongol digerbang sekolah .
"ma , aku berangkat !"
dan wuuss , stengah jam kemudian dia sampai ,dan seperti yang sudah sudah , bu ni dengan gunting ditangannya tampak cool , nanta pun keder juga , dan dengan perundingan yang heboh , nanta selamat .
segera dia menuju kelasnya , di lorong dia menemukan dea yan lesu , temen sekelasnya yang pintar menyulam , hasil sulamannya kadang dijual , kadang dipakai sendiri, tak biasanya dea yang pintar ini bolos pelajaran .
"hey , nggak masuk ?"
dea menggeleng , dengan sedih
"kamu kenapa sih , ayo masuk ke bio , emang ada apa?"
dea tertunduk
seketika , nanta ingat kalo hari ini pelajaran bio membawa tugas banyak , dan seperti biasa , nanta tak pernah ingat dengan tugas , bisa dibilang keberuntungan membawanya ke jenjang SMA bahkan dia udah masuk taun ke tiga.
"hmm, yuk ke kantin " nanta menjulurkan tangan.
dea menggeleng , dia bangkit dengan tanganya sendiri ,
menuju kantin, hanya nanta yang tampak banyak bicara
masing masing membeli teh poci , sayangnya dea duduk di meja yang berbeda , segera mengeluarkan buku biologi,
nanta pun minum sambil menghadap kaca , melihat bayangan dea yang dengan seriusnya membaca, nanta tersenyum ,
sadar diawasi, dea melihat tajam , nanta salah tingkah , segera dia menghampiri dea.
"serius amat ?"
dea tak menjawab
nanta kesal , segera dia habiskan teh poci , sambil ngeloyor pergi.
nanta ke perpus , tempat yang selama ini , menjadi ruang sepi baginya , dia mengeluarkan headset ,
dipojok sepi itu , nanta mengambil buku , membuka lembar ke 35 , melihat foto yang terselip , dirinya yang tersenyum bersama seorang cewek , foto itu..
kita sampai disini aja ya , kalo kita berjodoh , kita akan kembali bersama.....
terngiang-ngiang , segera ditutupnya buku itu. memejamkan mata , dan tidur.
TETEEEEEEEEET,
terlonjak dari tidurnya , nanta bergegas keluar
"gue bener bener bolos hari ini,maksimal "gumam nanta
kembali dia lorong lorong sepi, menuju parkiran
"dea!"
dea menoleh, ditanganya ada benang sulam membentuk pola,
"nggak pulang?"
dea kembali serius , mengerjakan pola pola sulam
"aku temenin ya, aku juga males pulang kerumah" sambil duduk disebelah dea, dea sedikit bergeser menjauh
"kamu kenapa sih ? sewot mulu"
dea diam , tak digubrisnya omongan nanta
nanta pun asik memperhatikan dea , cewek ini misteri baginya , wajahnya teduh sekali, membuat tenang ketika melihat wajahnya
langit mendung ,
"hei , ini mau hujan , nanti kehujanan "
dea tetap ingin pulang
"yaudah , itu terserah kamu sih"
JREES ,
hujan turun dengan deras
didepan gerbang dea menunggu dengan kedinginan
nanta ada dibelakang dea, menaruh jaket baseball di atas hijab dea
dea menoleh, menatap mata nanta
"udah pake aja , aku pakai baju rangkap kok"
"tapi, .." akhirnya dea ngomong
"udah , gue ikhlas kok"
sambil menunggu hujan reda , keduanya diam ,
"Namaku cinta ketika kita bersama Berbagi rasa untuk selamanya Namaku cinta ketika kita bersama Berbagi rasa sepanjang usia" nanta bernyanyi , tanpa sadar , kenapa saat ini dia ingin bernyanyi butiran debu-nya rumor
"Hingga tiba saatnya aku pun melihat Cintaku yang khianat, cintaku berkhianat" dea menyambung , sambil menyunggingkan senyum
Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu
"suara kamu merdu " puji nanta
"hehe, kamu juga " senyum dea
"boong banget , suara ku pas-pasan" tawa nanta
mereka berdua tertawa..
hujan pun reda
"eh , ayo pulang " ucap dea mengakhiri pembicaran
"ayo , gitu dong nggak ketus dan sewot " canda nanta
sepanjang perjalanan ke parkiran mereka saling berbicara..
....
"aku bakal ke kairo tahun ini"
"kenapa? di indonesia juga bagus kok"
"nggak bisa , aku bakal tetep pergi"
"kamu ninggalin aku?"
"kita sampai disini aja ya , kalo kita berjodoh , kita akan kembali bersama"
nanta terbangun "mimpi yang sama lagi"
"hari ini sekolah masuk siang , para guru ada UKG" begitulah isi sms yang dikirim barusan
"SIAL !, waktu gue masuk sekolah niat banget, sekolah malah sepi"umpat nanta
nanta kembali ke lorong , dengan galau
beberapa menit kemudian
"assalamualikum" sapa dea
"waalaikumsalam" nanta terkejut
dea duduk , dan mengeluarkan alat sulam
"ini jaketmu, terimakasih ya" dea menyerahkan jaket kepada nanta
" oh iya , sama sama, waa lubangnya udah ditutup , makasih " ucap nanta, gambar muka jack skellington yang imut menutup lubang tersebut
dea tersenyum, melanjutkan sulamannya
hari demi hari , nanta dan dea makin akrab , benih cinta tumbuh meski tak terucap
suatu pagi disekolah
"eh lo ngapain ngerebut gebetan gue" teriak mimi , anak kelas lain
"loh , aku salah apa?"ucap dea lembut
"jangan sok suci lo, lo udah ngerebut nanta dari gue ! lo jahat !" teriak mimi sambil menangis
dea tak kalah shock, menangis dikerubuti temen temennya , dea berlari menuju mushola , menenangkan dirinya
sejak insiden tersebut , dea dan nanta semakin renggang, nanta tak tau kenapa sikap dea berubah, dea memang meminta teman-temannya merahasiakanya
....
disuatu kafe ,nanta dan dea bertemu, dea terlihat bersama cowok lain.
"hai dea , "
"... hai "
"ini pacar kamu ya"
"hmm , iya , kenalin ini deon" dea gugup, bohong , sebenarnya deon adalah adiknya
"langgeng ya, hehe , aku cabut dulu "
keluar dari kafe , hati nanta sakit ,
memacu sepedanya cepat dan BRAAK
.......
cetit, cetik , cetit
alat yang terpasang pada tubuh nanta berbunyi
nanta koma...
......
"bangun nanta , bangun " tangis dea
"aku bisa jelasin semua ,please bangun "
dea menangis meratap
didinding , ada jaket nanta tergantung ,pucuk kertas menyembul dari saku
perlahan diambilnya kertas itu
dear dea,
sebelumnya aku minta maaf,
aku nggak tau kalo mimi bakal berbuat seperti itu,
memang mimi dulu gebetanku , tapi waktu aku kelas XI,
sekali lagi , maafkan aku ,
hmm, kamu tau ,
cinta kadang bisa datang dan pergi,
dan tugas hati ini adalah untuk mempertahankannya
aku ingin kamu tau ,
kalo aku ingin mempertahankanya sampai akhir ,
denganmu,
jadi aku ingin memohon sesuatu,
bisakah kau menungguku agar aku merasa cukup pantas untuk bertemu walimu
mengkhitbahmu,
menjadi calonmu ,
menjadi manusia yang bisa bersanding dengan bidadari sepertimu .
tit, tiit , tiiiiiiiiiit,
garis pada alat itu lurus...
